9.9.11

Ankylosing Spondylitis

Mungkin ini adalah penyakit jarang terdengar, tapi ini penyakit tulang yang menarik minat saya untuk mengetahuinya lebih dalam.

Ankylosing Spondylitis
ankylos = stiff; spondylos = vertebra.
Atau penyakit yang menyebabkan tulang belakang menempel dan sulit untuk digerakkan (kaku).
Ankylosing spondylitis adalah bentuk peradangan kronis dari tulang belakang dan sendi-sendi sacroiliac. Sendi-sendi sacroiliac terletak di bawah tulang belakang dimana sacrum (tulang ekor) bertemu tulang iliac (tulang di kedua sisi dari bokong atas). Peradangan kronis di daerah ini menyebabkan nyeri dan kekakuan dalam dan sekitar tulang belakang. Seiring dengan waktu, peradangan kronis dari tulang belakang (spondilitis) dapat mengakibatkan penyemenan yang kompleks (fusi) dari tulang belakang, suatu proses yang disebut sebagai ankilosis. Ankilosis menyebabkan hilangnya mobilitas tulang belakang.

Ankylosing spondylitis juga merupakan penyakit sistemik, yang berarti dapat mempengaruhi jaringan lain di seluruh tubuh. Seperti yang kita ketahui, bahwa tulang belakang adalah penyambung antara otak dan jaringan tubuh yang lain. Rusaknya bagian ini, secara berlebihan mengakibatkan tidak berfungsinya anggota gerak tubuh yang lain, kecuali mata dan mulut. Dengan demikian, dapat menyebabkan peradangan atau cedera pada sendi lain yang jauh dari tulang belakang. Namun, jika sudah terlalu lama bisa juga mengganggu organ-organ lain, seperti mata, jantung, paru-paru, dan ginjal.

Ankylosing spondylitis dianggap salah satu penyakit rematik karena bisa menyebabkan gejala yang melibatkan otot-otot dan sendi. Ankylosing spondylitis ini biasanya menyerang laki-laki, dua atau tiga kali menyerang pada laki-laki daripada perempuan. Tapi tidak bisa dipungkiri, bahwa penyakit ini bisa menyerang perempuan. Bahkan anak-anakpun bisa menyerang penyaki ini.

Masih agak ragu dengan asal mula penyakit ini. Namun yang pasti penyakit ini bisa diturunkan secara genetik. Beberapa sumber mengatakan, bahwa penyakit ini berasal dari virus yang menyebabkan HLA-B27 (Human Leukocyte Antigen) yang terjadi pada lokus B. Virus ini diduga masuk pada lokus ini dan menyatu dengan gen si Penyandang AS dan diturunkan kepada anaknya.


Sayangnya penyakit ini belum bisa disembuhkan. Hanya bisa diberi obat penahan sakit ( PainKiller). Banyak si Penyandang AS yang mengira bahwa dirinya terkena Rematik. Tapi jangan salah, meski penyakit ini di golongkan REMATIK dan gejalanya mirip rematik, tapi penyakit ini bisa lebih parah dari REMATIK pada umumnya.

Penanganan sejak dini sangat diperlukan. Sehingga pencegahan perkembangan untuk penyakit ini bisa dilakukan.

Penanganan

1. Olah raga dan terapi fisik, tapi olah raga bukan olah raga yang berat atau berhubungan langsung dengan sendi. Untuk lebih lanjutnya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Karena jika tidak, olah raga yang salah misalnya flip back yang berat dapat menimbulkan fracture (patah), jika patahan tersebut mengenai organ penting seperti pembuluh darah, bisa menyebabkan koma bahkan kematian.
2. Obat.
Obat yang disini adalah Painkiller atau obat menlunturkan kekakuan pada sendi. Ada beberapa obat yang digunakan untuk kerusakkan saluran percernaan, tergantung dari hasil pemeriksaan dokter.
3. Operasi.
Operasi disini hanya dimaksudkan untuk mengganti sendi2 yang kaku, atau bagian tubuh yang rusak akibat penyakit ini.

Cepat lambatnya perkembangan penyakit ini tergantung kepada pola pertumbuhan si Penyandang itu sendiri. Setiap orang memiliki pola pertumbuhan yang unik yang bisa dipengaruhi oleh gen, pola hidup, tingkat stress, dan lain2. Tapi menurut penelitian, tingkat terparah dari penyakit ini bisa menyerang sistem kekebalan tubuh. Walau penyakit ini 90% berasal dari keturunan. Kita tidak boleh lengah, karena kita tidak tau bagaimana pola pertumbuhan sel-sel bahkan molekul tubuh kita.

Tetap jaga kesehatan ya!!